Slide # 1

Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Slide # 5

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Sabtu, 15 Februari 2014



Judul               : Secuil Roti Manis                                            
Pengarang       : Agustina Ardhani Saroso
Penerbit           : DIVA Press, Yogyakarta
Cetakan           : Pertama, Oktober 2012
Halaman          : 384 Halaman


                                                                                                                                                                

Buku karangan Agustina Ardhani Saroso yang berjudul “Secuil Roti Manis” merupakan serial buku yang mampu menggugah setiap jiwa yang sedang dilanda keputusasaan mengahadapi berbagai halang rintang kehidupan. Sanggup mendidihkan setiap aliran darah yang membeku akibat badai cobaan, untuk segera bangkit menghadangnya. Buku ini berisi berbagai kisah inspiratif yang dirangkai dalam 55 bab.

Selain profesinya sebagai seorang penulis, Agustina Ardhani Saroso juga sebagai seorang trainer. Sehingga tidak salah jika tulisan-tulisan yang dihasilkannya pundapat memotivasi dan menginspirasi setiap orang yang membacanya. Ditulis dengan ikhlas dan tulus.setiap bab yang dihidangkan bak martabak legit siap saji yang dapat menyihir para pembaca untuk melahap habis bab demi bab.

Kisah kehidupan manusia memang sumber inspirasi yang seolah tidak pernah kering. Ada begitu banyak makna, rasa, dan daya dalam cerita-cerita keseharian yang mungkin terabaikan. Banyak nilai luhur kehidupan yang menanti untuk diserap dalam setiap kehidupan seorang manusia. Baik buruk itu wajar adanya, karena hidup bukan melulu penderitaan dan tidak pula selalu kebahagiaan. Kombinasi antara keduanyalah yang menjadikan hidup ini terasa berwarna dan tidak pernah membosankan untuk dijalani. (hlm.5)


Kukayuh sepeda tua ini menuju sekolah, tempatku selama ini mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Kegiatan sehari-hariku memang mengajar di sebuah madrasah di kawasan pedesaan yang agak terpencil, jauh dari hiruk pikuk ibu kota yang membingungkan. Segala kesumpekan hidup dan kemacetan jalan yang kian parah di Jakarta jugalah yang membuatku semakin memantapkan diri untuk tinggal dan berkarya di dusun sederhana di pelosok Tulung Agung ini. Aku memantapkan diri akan mengabdikan ilmuku di sini. (hlm.132)

Paragraf di atas merupakan sepenggal gugus kalimat yang mengkisahkan seorang guru yang tidak menemukan jati dirinya ketika mengajar di sebuah sekolah internasional dengan gaji yang menjanjikan. Ketika pertama kali mengajar di sekolah tersebut sang guru merasa sangat senang. Karena bangga dengan diterimanya sebagai guru di salah satu sekolah elite. Namun, seiring berjalannya waktu sang guru merasa tidak menemukan jati dirinya sebagai seorang pengajar. Dia tahu bahwa masih banyak sekolah di pelosok negeri ini yang membutuhkan tenaga pengajar seperti dirinya. Kemudian sang guru mengambil keputusan mendirikan sekolah gratis di desa pelosok untuk anak-anak yang tidak mampu demi tujuannya untuk mencerdaskan anak anak bangsa.